Wednesday, August 1, 2012

S.O.S Save Whales in Pantai Pandansimo Yogyakarta, Indonesia

Seekor ikan raksasa jenis hiu paus (Rhincodon typus), terdampar di Pantai Pandansimo Baru, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan Animal Friends Jogja (AFJ), hewan mamalia tersebut memiliki panjang 13 meter dan lebar 3,83 meter. Lalu apalagi keunikan hewan raksasa ini?

Berdasarkan penelusuran di situs Wikipedia, ukuran hiu paus yang pernah dikonfirmasi paling besar memiliki panjang 12,65 meter dan berat lebih dari 21,5 ton. Informasi lain yang dihimpun dari situs www.whale-shark.org, hiu paus merupakan ikan terbesar di dunia. Ikan ini memiliki mulut yang besar, lebarnya dapat mencapat 1,4 meter dengan 3.000 gigi di mulutnya. Ikan ini mencari makan dengan cara menyaring makanannya (feeder filter) yang sangat kecil melalui insangnya yang sangat besar dengan cara membuka lebar mulutnya. Makanannya adalah plankton, ikan-ikan kecil dan cumi. Ikan ini dapat menyaring 6000 liter air.



Hewan yang habitatnya di perairan panas ini juga dikenal sebagai jenis hiu yang lambat, berbeda dengan jenis hiu lainnya. Kecepatannya tidak melebihi dari 5 kilometer per jam. Ini dikarenakan gaya berenang hiu paus yang menggerakan seluruh badannya, tidak seperti hiu kebanyakan yang hanya menggerakan ekornya untuk bergerak.

Ikan ini dapat menyelam sampai kedalaman 700 meter. Umumnya, ikan ini dianggap tidak berbahaya, namun dalam beberapa kasus, ikan ini pernah menyeruduk beberapa kapal di perairan. Dari situs www.ilmukelautan.com, ikan ini memiliki nama yang berbeda-beda di berbagi tempat. Di Aceh dikenal dengan 'hiu bintang' dan di daerah Indonesia lainnya di sebut 'hiu totol' karena tubuhnya mempunyai corak totol-totol putih, sedangkan di Banten disebut 'hiu bodoh' karena gerakannya yang sangat lambat bila dibandingkan dengan hiu-hiu yang lain.

Sayangnya, di beberapa tempat ikan ini dijadikan sebagai target komersil. Di Hongkong, hiu paus menjadi komoditi untuk diambil daging dan siripnya sebagai bahan sup yang dipercaya berkhasiat.

Ikan yang terdampar di Pantai Pandansimo tersebut hingga kini masih teronggok di tepian pantai dan menjadi tontonan warga. Warga juga masih menunggu skenario apa yang akan dilakukan Dinas Perikanan dan Kelautan terhadap ikan malang yang terdampar sejak tadi malam ini.

No comments:

Post a Comment